Sabtu, 21 September 2019

perbedaan sistem


1.      Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep yang tidak tampak secara fisik atau bentuknya, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat tampak nyata bahkan bisa kita rasakan, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2.      Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sistem komputer.
Sedangkan sistem probabilistik  adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur kemungkinan dan tidak bisa diramalkan, misalnya kehidupan manusia yang akan datang yang biasa kita sebut masa depan

3.      Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya organisasi baik itu internal pendidikan atau eksternal pendidikan

4.      Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam sendiri, misalnya sistem tata surya , sisttem terbentuknya hujan.
Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem computer, system mobil.

Kamis, 19 September 2019

FUNGSI PERENCANAAN DAN FUNGSI PENGARAHAN



“FUNGSI PERENCANAAN DAN FUNGSI PENGARAHAN”


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkordinasian aktifitas, penanganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok manusia. Banyak aktifitas manajerial yang masing-masing memiliki cara pendekatan sendiri pada tipe-tipe problem khusus dan didiskusikan dengan judul seperti manajemen peternakan, manajemen sistem jasa,  manajemen industry, dan lain sebagainya. Semuanya mempunyai satu elemen yang umum, yaitu ilmu manajemen.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut
1.    Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2.    Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?
3.    Apa yang dimaksud dengan pengarahan?
4.    Pengertian directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta daya manajemen dan kepemimpinan?

C.      Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini ialah sebagai berikut:
5.    Untuk mengetahui definisi perencanaan.  
6.    Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan.
7.    Untuk mengetahui definisi pengarahan
8.    Mengetahui arti directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta daya manajemen dan kepemimpinan

9.     
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur
1)      sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya,
2)      adanya proses,
3)      hasil yang ingin dicapai, dan
4)      menyangkut masa depan dalam waktu tertentu

perencanaan adalah proses dasar dari fungsi manajemen yang sangat penting dalam menentukan arah kegiatan selanjutnya, dengan adanya perencanaan maka suatu kegiatan atau aktivitas yang akan dilaksanakan menjadi lebih terarah dan dengan perencanaan yang baik maka tujuan dari suatu kegiatan dapat tercapai dengan baik pula.

B.     Tujuan dan Manfaat Perencanaan
Menurut Usman perencanaan bertujuan untuk:
1.      Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2.      Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3.      Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4.      Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5.      Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
6.      Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7.      Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8.      Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9.      Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Selanjutnya ditambahkan oleh Aedi tujuan dari perencanaan adalah untuk;
1.      sebagai upaya optimalisasi atau pemetaan sumber daya sebagaimana hasil analisis internal dan eksternal.
2.      Sebagai panduan pelaksanaan, dengan melihat indikator-indikator yang ada didalamnya.
3.      Sebagai gambaran komprehensif kegiatan-kegiatan dan keterkaitannya.
4.      Sebagai tolak ukur atau arahan dalam pencapaian tujuan.
5.      Sebagai alat untuk meminimalisir atau mengantisipasi berbagai kesulitan dalam tingkat probabilitas tertentu.
6.      Untuk mendeterminasi pembiayaan, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan.
7.      Sebagai standar pengawasan.


C.    Pengertian pengarahan

1)      Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Menurut menurut KAMUS KOMPETISI  "Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lainuntuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut DASAR-DASAR MENEJEMEN "Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas."
Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.

2)      Directing
Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Directing dapat dikatakan sebuah proses dimana para manajer membimbing dan mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan, pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada yang mengawasi dan membimbing.
Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membimbing, menginspirasi, mengawasi, supaya tujuan tercapai.

3)      Actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

4)      Leading
Leading merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. Leading dikemukan oleh Louis A. Allen (1958). Istilah leading dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Leading adalah sebuah program kepemimpinan yang lebih dari sekedar sebuah pelatihan, ini membutuhkan konsultasi dengan pihak manajemen untuk menentukan praktek-praktek kepemimpinan yang mendukung service philosophy organisasi.
Pelatihan Leading memberikan kesempatan bagi peserta untuk menciptakan sebuah kerangka kerja kepemimpinan yang dipusatkan pada kepuasan pelanggan dan semangat team. Hal ini akan membantu team leader untuk memimpin dari depan dan mempunyai rasa memiliki atas tugas dan fungsi mereka yang baru dalam kaitannya dengan tantangan masa depan dan tujuan organisasi.

5)      Teori dan Konsep Leading
Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Konsep leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :
a.       Mengambil keputusan
b.       Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan,
c.       Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak,
d.      Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
e.       Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6)      Gaya manajemen dan kepemimpinan
Pengertian Gaya Manajemen menurut Mary Parker Follett adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
Pengertian Gaya Manajemen menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat
Pengertian Gaya Manajemen menurut Marwansyah (2010:3), diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Pendapat dari T Hani Handoko (1986) : Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Pendapat dari Soewarno Handoyo Ningrat (1980:64) : Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana, merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.
Pengertian pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat. fungsi pengarahan meliputi.



DAFTAR PUSTAKA



makalah promosi dan minat baca



PROMOSI DAN MINAT BACA



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “promosi dan minat baca”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………        2
DAFTAR ISI ……………………………………………………….           3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….…..                        4
·         A. Latar Belakang ……………………………………………    4         
·         B. Rumusan Masalah …………………………………………    5
·         C. Tujuan Penulisan …………………………………………      5
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………….                6
·         A. Peran Perpustakaan……………………………………….      2
·         B. Faktor penyebab kurangnya peminat perpustakaan………      2
·         C. Cara untuk meningkatkan minat baca ……………………      2
BAB III PENUTUP ………………………………………………                         11
·         A. Simpulan …………………………………………………      11
·         B. Saran ……………………………………………………..      11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….                        12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, keberadaan perpustakaan seringkali terabaikan bagi para penelusur informasi. Keadaan ini dikarenakan masyarakat belum mengetahui seluk-beluk perpustakaan dan juga diperparah dengan tingkat minat baca masyarakat yang masih kurang. Agar terjadi sinergi yang maksimal antara perpustakaan dan masyarakat maka perlu diadakan pemasyarakatan Gerakan Minat Baca dan sekaligus promosi perpustakaan agar menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting dengan dikeluarkannya Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Undang-undang yang menjadi payung hukum bagi segala aktifitas kinerja perpustakaan dan seluruh elemen pendukung kegiatannya, meliputi pustakawan, gedung, koleksi, dan pemustaka.
Sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang no 43 tahun 2007, dalam pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
Maka bertolak dari fungsi perpustakaan tersebut tentunya sebuah tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang bisa menjadi tempat menggali ilmu sekaligus tempat rekreasi yang menyenangkan sehingga terwujud masyrakat pembelajar sepanjang hayat.
Dan akan menjadi sebuah kondisi yang memprihatinkan, apabila keberadaan Undang-undang tersebut tidak bisa membuat kinerja perpustakaan lebih maksimal karena sepi pemustaka. Perpustakaan menjadi sebuah gudang buku yang statis dan kurang menarik perhatian pemustakanya.


A.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja penyebab kurangnya minat masyarakat terhadap perpustakanaan
2.      Bagaimana cara agar menarik peminat pemustaka
B.     Tujuan Penulisan
1.      Meningkatkan minat baca pemustaka
2.      Menumbuhkan jiwa gemar membaca pada masyarakat


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peranan perpustakaan
Aktifitas utama perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Menyediakan sarana atau tempat untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya ilmu pngetahuan, teknologi, dan budaya melalui aktifitas pemeliharaan koleksi. Sebagai agen perubahan dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masalalu, sekaraqng, dan masa akan datang. Selain itu juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi, dan aktifitas ilmiyah lainnya.
Tujuan pendirian perpustakan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa memebaca, berbudaya membaca tinggi, serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat.
B.     Faktor penyebab kurangnya peminat perpustakaan
a.       Tidak memiliki motivasi
Kurang motivasi membuat masyarakat tidak memiliki keinginan untuk membaca meski sudah tahu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membaca buku

b.      Tidak konsisten
Awalnya semangat, namun lama-kelamaan rasa malas mendera. Biasanya begitulah pola inkonsistensi seseorang, termasuk dalam membaca buku

c.        Tidak memiliki waktu
Ini juga merupakan alasan klasik. Padahal membaca bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja

d.      Tidak terbiasa
Bisa karena terbiasa. Jadi, biasakanlah untuk memebaca buku halaman demi halaman hingga tamat


C.    Cara untuk meningkatkan minat baca
1.      Pemasyarakatan Gerakan Peningkatan Minat Baca
Gerakan peningkatan minat baca merupakan unsur penting yang perlu mendapat perhatian serius di semua kalangan. Minat baca tidak bisa muncul tiba-tiba tapi harus dipupuk sejak dini dan perlu upaya-upaya yang maksimal untuk mewujudkannya.
Seperti yang dilansir oleh Taufik Ismail, Bahwa Negara kita adalah bangsa dengan minat baca yang rendah di antara bangsa-bangsa di dunia. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses peningkatan minat baca karena bangsa kita bangsa yang lebih familiar dengan budaya tutur.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat ialah:
a)      Sosialisasi bacaan ke keluaraga
Peningkatan minat baca bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dari keluarga inilah diharapkan orangtua mulai menanamkan kecintaan anak-anaknya untuk mencintai bacaan, misalnya dilakukan dengan membacakan buku cerita pada anak-anak menjelang tidur. Apabila dilakukan secara kontinyu, kegiatan ini lambat laun akan menggugah anak untuk membaca sendiri.
Peran perpustakaan di sini bisa dilakukan dengan jalan mengadakan lomba mendongeng orang tua kepada anaknya.
Ketika kebiasaan membaca sudah tertanam di setiap keluarga maka kebutuhan akan bahan bacaan akan meingkat dan diharapkan mereka akhirnya akan mencari tempat sumber koleksi bacaan. Dari sinilah perpustakaan diharapkan untuk menangkap kegelisahan masyarakat yang haus akan bacaan.


b)      Mengundang anak TK/PAUD Kunjungan ke Perpustakaan
Kegiatan ini bisa berupa; mewarnai, membaca, dan bisa juga melihat film yang diputar di perpustakaan. Aktivitas ini secara tidak langsung bisa memberikan pengalaman kepada anak-anak mengenai aktivitas perpustakaan. Anak-anak secara tidak langsung akan mengamati perilaku pengunjung dan petugas perpustakaan ketika mereka berada di ruang perpustakaan. Dari sini diharapkan mereka tidak canggung lagi ketika harus berkunjung sendiri ke perpustakaan kelak.
c)      Mengadakan lomba membaca naskah sastra
Lomba membaca naskah sastra merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang minat baca. Ini disebabkan karena masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda. Mereka akan memilih dan memilah jenis bacaan yang sesuai dengan perasaannya.
Dari beberapa poin di atas diharapkan nantinya bisa tercipta kebiasaan membaca di masyarakat sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
d)     Memotivasi diri
Memotivasi diri sendiri dan orang lain agar gemar membaca seperti menargetkan membaca satu judul buku dalam satu minggu dan terus meningkatkan kegiatan tersebut
e)      Menyempatkan waktu
Kita dapat membaca dimana saja kita berada, seperti saat jam kosong kuliah, ketika tidak ada kegiatan dirumah, jika tidak bisa langsung keperpustakaan kita dapat membuka aplikasi lalu membacanya


2.      Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan adalah kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan ini adalah:
• Untuk menginformasikan kepada pemakai layanan dan program kegiatan yang ada di perpustakaan;
• Untuk menbangkitkan minat dan keinginan pemakai terhadap perpustakaan dan layanannya;
• Untuk memelihara kesadaran pemakai terhadap layanan perpustakaan;
• Untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan.
Jika melihat dari tujuan promosi perpustakaan tersebut maka diperlukan cara-cara yang jitu sebagaimana cara-cara promosi di dunia usaha supaya promosi perpustakaan bisa tepat sasaran dan menghasilkan hasil yang optimal.
1)      Beberapa alat alat promosi
Menggunakan media elektronik
        i.            Media televisi
Media televisi sangat efektif dipakai untuk memromosikan suatu produk barang atau jasa karena jangkauannya yang luas dan juga karena bentuk medianya yang audio visual.
      ii.             Internet
Yaitu melalui penggunaan website yang menarik bagi perpustakaan yang bersangkutan akan memancing user untuk mendatangi perpustakaan tersebut. Website ini bisa menjadi perwakilan perpustakaan di dunia maya. Di sini bisa dituntukkan seluk beluk perpustakaan mulai dari cara pendaftaran, Gedung, daftar koleksi, dan informasi lainnya.
    iii.            Radio
Bagi perpustakaan local bisa memanfaatkan media radio untuk perpustakaannya. Mengingat radio adalah media audio maka bentuk atau isi iklannya ditiktik beratkan pada informasi-informasi incidental. Misalnya program perpustakaan yang berlangsung hanya mingguan.
2)      Media Cetak
        i.            Surat kabar
Media surat kabar ini bisa dipakai untuk mendisplaiikan buku-buku terbaru atau buku-buku yang sedang best seller di pasaran dan sudah dimiliki oleh perpustakaan.
   ii.               Majalah
Majalah bisa dipakai untuk menampilkan profil singkat perpustakaan serta apa saja keunggulan maupun kekhasan sebuah perpustakaan yang bersangkutan yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lainnnya.

 iii.               Brosur
Brosur sangat efektif dipakai untuk memberikan informasi yang sifatnya beralur misalanya, cara menjadi anggota, di situ ditunjukkan prosesnya mulai dari datang ke perpustakaan sampai mendapat kartu anggota hinnga terjadi proses transaksi meminjam buku.
3)      Pameran
Pameran buku merupakan ajang yang bagus untuk memancing masyarakat datang ke perpustakaan. Dengan rajin mengikuti pameran buku maupun mengadakan pameran sendiri akan membuat perpustakaan dikenal secara langsung oleh masyarakat.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang mencintai perpustakaan perlu dilakukan beberapa kegiatan yaitu:
1.Pemasyarakatan kegiatan minat baca untuk mendorong tercipatanya masyarakat yang mempunyai kemampuan literasi tinggi dan senantiasa haus akan ilmu pengetahuan .
2. Promosi perpustakaan untuk lebih mengenalkan perpustakaan ke masyarakat melalui beberapa media baik media elektroni, media cetak, dan Pameran.
SARAN
Bahwa dalam memasyarakatkan gerakan minat baca perlu melibatkan semua pihak baik itu institusi pendidikan, masyarakat umum dan tentunya perpustakaan sebagai ujung tombaknya. Dengan demikian diharapkan terjadi sinergi yang bagus sehingga tercipta masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
Hendaknya dalam melakuakan promosi perpustakaan menggunakan strategi khusus.Agar tujuan promosi tercapai, misalnya penggunaan media harus disesuaikan dengan pesan yang hendak disampaikan supaya pesan mudah dimengerti oleh masyarakat yang pada akhirnya bisa memancing masyarakat untuk mengenal lebih jauh perpustakaan. Dan tentunya apabila masyarakat sudah mengenal perpustakaan, secara lambat laun akan tumbuh kecintaan masyarakat terhadap perpustakaan


DAFTAR PUSTAKA

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
Departemen Agama RI.Buku Pedoman Perpustakaan Dinas.Jakarta: Departemen Agama, 2001.
Sulistyo-Basuki.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Syihabuddin Qalyubi. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta: IPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, 2007.
[1]Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, IPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2007, Hal 260.
[2]Sulistio Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia, Jakarta, 1993, Hal 286
[3]Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, Hal. 22
[4]Departemen Agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas,Jakarta:Departemen Agama, 2001, Hal. 151.
[5]Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, YogyakartaIPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, 2007: Hal. 263-264


perbedaan sistem

1.       Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep yang tidak tampak secara fisik at...