Sarana
dan Prasarana Perpustakaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan lembaga yang
salah satu kegiatannya adalah memberikan layanan peminjaman koleksi bahan
pustaka baik untuk dibaca ditempat maupun untuk dibawa pulang. Penyediaan
sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang penting karena dapat
menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan
fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana. Menurut Moenir yang
dikutip oleh Nurbiyanti (2009:10-11), ”Sarana dan prasarana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sarana dan prasarana fisik dan sarana dan prasarana non fisik
Dalam upaya mendukung pelaksanaan
pelayanan yang prima maka perpustakaan sebagai institusi yang bergerak dibidang
jasa perlu memperhatikan peralatan dan perlengkapan yang diperlukanguna
mewujudkan pelayanan dengan fungsi yang prima dan memuaskan. Oleh karena itu
penulis akan menjelaskan tentang sarana dan prasarana yang mendukung
tersedianya perpustakaan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang
dimaksud dengan sarana,prasarana, alat dan bahan?
2. Apa saja sarana
dan prasarana di perpustakaan?
3. Apa-apa saja
klasifikasi sarana,prasaranadan alat serta bahan perpustakaan?
C. Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian
sarana,prasarana, alat dan bahan
- Mengetahui apa saja sarana
dan prasarana di perpustakaan
- Mengetahui bentuk (gambar)
sarana,prasarana, bahan serta alat perpustakaan
- Mengetahui klasifikasi
sarana,prasarana bahan serta alat perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian
a.
Pengertian
sarana
Sarana menurut kamus bahasa Indonesia
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai, propaganda capai maksud atau tujuan,
alat media, syarat, upaya dan sebagainya. Pengertian sarana tersebut juga
ditunjang oleh pendapat dari Winarno Surakhmad, beliau mengemukakan bahwa
sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Sementara menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 , sarana adalah
perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan menurut
Daryanto, sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya : ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa
pendapat diatas, bahwa yang dimaksud dengan sarana adalah perlengkapan secara
langsung untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
b.
Pengertian
Prasarana
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007, prasarana adalah fasilitas
dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Sedangkan menurut Daryanto,
prasarana secara etimologis (arti kata) berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya : lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Prasarana menurut Winarno
Surakhmad adalah segala sesuatu yang dapat menunjang terlaksananya suatu
kegiatan. Jadi dapat disimpulkan prasarana adalah segala perlengkapan dasar
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
c.
Pengertian Alat
Menurut
Wikipedia, Alat atau Perkakas (Inggris: tools) adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita
sehari-hari.
d.
Pengertian
Bahan
Menurut wikipedia, bahan
adalah zat
atau benda
yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk
membuat sesuatu.
B. Sarana dan
prasarana dalam perpustakaan
Pada saat membahas tata ruang sebuah
perpustakaan maka tidak terpisahkan dengan pembahasan aspek peralatan dan
perlengkapan yang akan digunakan perpustakaan tersebut. Penataan ruang perpustakaan
yang memenuhi syarat estetika yang nyaman dan baik harus didukung oleh
peralatan dan perlengkapan yang ergonomis. Meskipun tata ruangnya bagus namun
bila dalam melaksanakan tugasnya menggunakan perlengkapan yang tidak sesuai,
maka tujuan penataan ruang untuk mewujudkan ruangan yang fungsional tidak akan
tercapai. Demikian pula sebaliknya, apabila perlengkapan yang dipakai tidak
sesuai dengan desain tata ruangnya maka pengguna tidak merasa nyaman berada
didalam perpustakaan.
Dalam memilih atau membeli peralatan
dan perlengkapan ruang perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu berkaitan dengan bahan, desain, warna, bentuk dan konstruksi serta dana
yang tersedia. Misalnya perlu pertimbangan yang matang ketika memilih bahan
peralatan dan perlengkapan yang terbuat dari kayu atau logam karena kedua jenis
bahan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk perlengkapan yang berbahan kayu
kelebihannya adalah mudah diperoleh dimanapun, memiliki banyak aspek dekoratif,
dan mudah diperbaiki bila terjadi kerusakan, sedangkan kekurangan perlengkapan
berbahan ini antara lain daya tahan kurang, mudah terbakar dan harganya mahal
untuk kayu yang berkualitas baik.
Pada perlengkapan yang berbahan logam
kelebihannya adalah mudah dibongkar dan kurang dekoratif, sedangkan
kekurangannya adalah mudah berkarat. Berkaitan dengan desainnya, maka
perlengkapan perpustakaan sebaiknya sederhana, mudah dibersihkan, ergonomis dan
fungsional, adapun bentuk tepi dan ujung perlengkapan sebaiknya tumpul dan
konstruksinya kuat. Demikian pula dengan warna perlengkapan, harus serasi
dengan warna ruangan dan memperhatikan sifat warna yang akan dipakai.
Penyediaan sarana dan prasarana di
perpustakaan merupakan hal yang penting karena dapat menunjang kelancaran
kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan
perguruan tinggi dapat terlaksana. Menurut Moenir yang dikutip oleh Nurbiyanti
(2009:10-11), ”Sarana dan prasarana dapat dibedakan menjadi dua yaitu sarana
dan prasarana fisik dan sarana dan prasarana non fisik”.
Dari uraian jenis sarana dan prasarana
di atas, di dalam penelitian ini yang dimaksud sarana dan prasarana fisik yaitu
segala sesuatu yang berupa benda atau yang dibendakan yang mempunyai peranan
untuk memudahkan usaha seperti gedung dan ruangan perpustakaan, koleksi
perpustakaan dan layanan perpustakaan. Sedangkan sarana dan prasarana non fisik
dalam penelitian ini seperti kenyamanan ruangan perpustakaan meliputi penataan
ruangan, temperatur ruangan, ventilasi udara, serta pencahayaan.
Perpustakaan
merupakan lembaga yang salah satu kegiatannya adalah memberikan layanan
peminjaman koleksi bahan pustaka baik untuk dibaca di tempat atau untuk dibawa
pulang. Dalam upaya mendukung pelaksanaan pelayanan yang prima maka
perpustakaan sebagai institusi yang bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan
peralatan dan perlengkapan yang diperlukan guna mewujudkan kondisi prima atau
memuaskan tersebut. Peralatan dan perlengkapan yang ada diperpustakaan disediakan
selain untuk mendukung kegiatan rutin para staf perpustakaan juga berguna untuk
memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna perpustakaan, oleh karena itu,
desain peralatan dan perlengkapan yang ada di perpustakaan perlu dirancang
secara khusus karena terdapat perbedaan dengan peralatan kantor pada umumnya.
Dengan kata lain, sebuah perpustakaan harus menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kondisi ruangan dan tujuan yang ingin
dicapainya.
Sarana dan prasarana dalam perpustakaan
meliputi:
1.
Gedung/Ruangan perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah
bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah
perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent,
terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari
sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil
disebut ruangan perpustakaan.
2. Perabot
perpustakaan
Menurut (Pawit dan Yaya,2005:103-117)
Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan
yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan merupakan
kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan.Yang termasuk
dalam perabot/perlengkapan perpustakaan antara lain:
a.
Rak buku
Ada tiga macam rak buku yang perlu
disediakan oleh perpustakaan sekolah yakni:
a)
Rak buku satu
muka
Rak buku satu muka merupakan rak yang
digunakan untuk menempatkan buku dengan posisi satu hadap yang biasanya
ditempatkan membelakangi dinding ruangan.
Tinggi rak : 185 cm terdiri dari 4 papan rak atau lebih
Lebar 100cm
Dalam 20-21 cmuntuk rak buku biasa atau
25 cm untuk buku-buku referensi
b)
Rak buku dua
muka
Rak buku dua muka merupakan rak yang
berfungsi untuk meletakkan buku dengan kedua sisinya diisi dengan buku.
Tinggi: 185 cm
Lebar 100 cm
Dalam 40cm (untuk menyimpan buku dari
dua muka)
c)
Rak buku rendah
Tinggi : 130 cm terdiri atas 4 papan
rak
Lebar 100 cm
Dalam 20-21 cm
b. Rak Majalah
a)
Rak majalah
bentuknya seperti setengah trapesium
Ukurannya sebagai berikut :
Tinggi 150 cm
Lebar 95 cm
Dalam 43 cm
Tebal papan 2 cm
b)
Rak majalah
dengan laci penyimpanan
Tinggi 150 cm
Lebar 95 cm
Dalam 50 cm
c. Lemari Katalog
Lemari katalog merupakan lemari tempat
penyimpanan kartu-kartu katalog yang terbuat dari kayu atau besi. Di indonesia
lemari katalog kebanyakan terbuat dari kayu lemari katalog merupakan lemari
khusus, didalamnya terdiri dari laci-laci kecil yang masing-masing disiapkan untuk
menyimpan kartu-kartu katalog. Untuk menjaga kartu-kartu tetap berada pada
tempatnya, laci katalog dilengkapi dengan lidi besi atau kawat kecil yang
ditusukkan mulai dari bagian depan hingga kebelakang laci. Lidi besi tersebut
nantinya dimasukkan pada lubang yang ada pada kartu katalog. Agar mudah dalam
mengambil atau memasukkan kartu-kartu katalog baru, lidi besi dipasang bersama
alat yang membuat lidi mudah dibuka dan dipasang kembali, lidi besi dapat
diikat dengan mur ke ujung belakang laci.
Ukuran lemari
katalog adalah sebagai berikut :
a)
Ukuran lemari :
Tinggi 140 cm (termasuk kakinya)
Lebar 87 cm
Dalam 45 cm
Tebal 2,5 cm
b)
Ukuran laci
Panjang 40 cm
Lebar 15 cm (disesuaikan dengan ukuran
katalog 7,5 cm x 12 cm)
Tinggi 10,5 cm (sesuai dengan tinggi
kartu katalog 7,5 cm)
Tebal papan 1 cm
Mengenai berapa jumlah laci yang
dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun demikian, untuk perpustakaan
sekolah kebutuhan laci katalog antara 9- 12 buah laci.
d. Meja Sirkulasi (meja tempat peminjaman)
Meja sirkulasi merupakan meja yang
digunakan sebagai tempat untuk meminjam dan mengembalikan buku. Biasanya
terbagi 2 meja tempat peminjaman buku dan meja tempat pengembalian buku. Ada
juga meja sirkulasinya digabung, sesuai dengan kebutuhan.
e. Meja dan Kursi Baca
meja dan kursi
baca merupakan meja dan kursi yang digunakan untuk membaca buku di dalam
perpustakaan.
a)
Meja baca
Tinggi 75 cm
Lebar 230 cm
Dalam 100 cm
b)
Kursi baca
Tinggi 45 cm
Lebar 45 cm
Dalam 45 cm
f. Meja Kerja Pegawai atau Petugas
Meja kerja pegawai adalah meja yang
digunakan oleh para pegawai untuk bekerja di dalam perpustakaan, misalkan untuk
proses pelabelan buku, meja kepala bidang, dan lain-lain.
a)
Meja kerja
Tinggi 75 cm
Lebar 115 cm
Dalam 70 cm
Lebar laci
40-45 cm
b)
Meja tik
Meja tik yaitu meja yang digunakan untuk menempatkan
mesin tik. Mesin tik biasanya digunakan untuk menulis label buku dan kantong
buku.
Tinggi 75 cm
Lebar 100 cm
Dalam 50 cm
g. Rak Surat Kabar
Rak surat kabar
digunakan untuk menempatkan koleksi surat kabar yang berkala, biasanya dalam
satu rak terdiri dari berbagai macam surat kabar dengan skala pertahunnya.
Tinggi 77 cm
Lebar 100 cm
Dalam 70 cm
h. Rak Kamus dan Atlas
rak kamus dan
atlas digunakan untuk menempatkan kamus dan atlas pada satu tempat tertentu di
perpustakaan.
Tinggi 120 cm (tinggi keseluruhan)
Tinggi rak 80 cm
Tinggi kaki 40 cm
Lebar 56 cm
Dalam 42 cm
Tebal papan 2 cm
i. Papan Pengumuman
papan pengumuman digunakan sebagai tempat mengumumkan
atau memberitahukan sesuatu baik kepada pengunjung perpustakaan atau pegawai
perpustakaan.
Tinggi keseluruhan 170 cm
Tinggi papan 120 cm
Tinggi kaki 50 cm
Lebar 100 cm
j. Tempat Penitipan Barang
Tinggi rak 175 cm
Panjang 200 cm
Lebar 40 cm
k. buku pengunjung
buku yang digunakan untuk mengetahui identitas
pengunjung.
3. Peralatan
perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah alat yang
dipergunakan staf dan pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga
kegiatan didalam perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan
fungsinya.
Menurut Ibrahim (2008:155-154)
peralatan perpustakaan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang
bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang reltif cepat
habis.
Sedangkan peralatan yang tahan lama
adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang
relatif lama.
a.
peralatan habis
pakai
1)
Potlot
2)
potlot warna
3)
kertas tipis
untuk mengetik, membuat label buku, kantong buku, dan slip tanggal.
4)
Kertas manila
untuk membuat kartu katalog, kartu buku, dan kartu peminjaman.
5)
Formulir
pendaftaran
Formulir pendaftaran digunakan untuk mendaftar sebagai
anggota perpustakaan
6)
Kertas bergaris
untuk mencatat sesuatu
7)
Buku catatan
8)
Blangko surat
9)
Amplop
bermacam-macam ukuran
Digunakan untuk mengirim surat atau undangan resmi dari
perpustakaan
10) Buku inventaris
bahan-bahan pustaka
Digunakan untuk mencatat data inventaris dari perpustakaan.
11) Karbon
Digunakan sebagai tinta atau penimbul tulisan di mesin
tik.
12) Kertas marmer
13) Kertas stensil
14) Buku induk
peminjaman
15) Kartu anggota
16) Tinta
PENINGKATAN MINAT BACA DAN PROMOSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA UNTUK MENDEKATKAN MASYARAKAT PADA PERPUSTAKAAN
PENINGKATAN MINAT BACA DAN PROMOSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA UNTUK MENDEKATKAN MASYARAKAT PADA PERPUSTAKAANAbstrak
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, keberadaan perpustakaan seringkali terabaikan bagi para penelusur informasi. Keadaan ini dikarenakan masyarakat belum mengetahui seluk-beluk perpustakaan dan juga diperparah dengan tingkat minat baca masyarakat yang masih kurang. Agar terjadi sinergi yang maksimal antara perpustakaan dan masyarakat maka perlu diadakan pemasyarakatan Gerakan Minat Baca dan sekaligus promosi perpustakaan agar menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap perpustakaan.
PENDAHULUAN
Keberadaan perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting dengan dikeluarkannya Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Undang-undang yang menjadi payung hukum bagi segala aktifitas kinerja perpustakaan dan seluruh elemen pendukung kegiatannya, meliputi pustakawan, gedung, koleksi, dan pemustaka.
Sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang no 43 tahun 2007, dalam pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
Maka bertolak dari fungsi perpustakaan tersebut tentunya sebuah tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang bisa menjadi tempat menggali ilmu sekaligus tempat rekreasi yang menyenangkan sehingga terwujud masyrakat pembelajar sepanjang hayat.
Dan akan menjadi sebuah kondisi yang memprihatinkan, apabila keberadaan Undang-undang tersebut tidak bisa membuat kinerja perpustakaan lebih maksimal karena sepi pemustaka. Perpustakaan menjadi sebuah gudang buku yang statis dan kurang menarik perhatian pemustakanya.
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT TERHADAP PERPUSTAKAAN
Namun, kondisi demikian juga tidak disebabkan oleh faktor perpustakaannya saja Karena ada faktor lain yang turut mempengaruhi aktifitas kinerja perpustakaan yaitu minat baca masyarakat. sebagai pemustakanya. Kurangnya minat baca masyarkat turut mempengaruhi tinggi rendahnya aktifitas layanan perpustakaan.
Ketika minat baca sudah tinggi, sebuah perpustakaan akan lebih berdaya guna apabila dibarengi dengan tindakan promosi ke masyarakat.
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK MASYARAKAT PADA PERPUSTAKAAN.
1. Pemasyarakatan Gerakan Peningkatan Minat Baca
Gerakan peningkatan minat baca merupakan unsur penting yang perlu mendapat perhatian serius di semua kalangan. Minat baca tidak bisa muncul tiba-tiba tapi harus dipupuk sejak dini dan perlu upaya-upaya yang maksimal untuk mewujudkannya.
Seperti yang dilansir oleh Taufik Ismail, Bahwa Negara kita adalah bangsa dengan minat baca yang rendah di antara bangsa-bangsa di dunia. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses peningkatan minat baca karena bangsa kita bangsa yang lebih familiar dengan budaya tutur.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat ialah:
a. Sosialisasi bacaan ke keluaraga
Peningkatan minat baca bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dari keluarga inilah diharapkan orangtua mulai menanamkan kecintaan anak-anaknya untuk mencintai bacaan, misalnya dilakukan dengan membacakan buku cerita pada anak-anak menjelang tidur. Apabila dilakukan secara kontinyu, kegiatan ini lambat laun akan menggugah anak untuk membaca sendiri.
Peran perpustakaan di sini bisa dilakukan dengan jalan mengadakan lomba mendongeng orang tua kepada anaknya.
Ketika kebiasaan membaca sudah tertanam di setiap keluarga maka kebutuhan akan bahan bacaan akan meingkat dan diharapkan mereka akhirnya akan mencari tempat sumber koleksi bacaan. Dari sinilah perpustakaan diharapkan untuk menangkap kegelisahan masyarakat yang haus akan bacaan.
b. Mengundang anak TK/PAUD Kunjungan ke Perpustakaan
Kegiatan ini bisa berupa; mewarnai, membaca, dan bisa juga melihat film yang diputar di perpustakaan. Aktivitas ini secara tidak langsung bisa memberikan pengalaman kepada anak-anak mengenai aktivitas perpustakaan. Anak-anak secara tidak langsung akan mengamati perilaku pengunjung dan petugas perpustakaan ketika mereka berada di ruang perpustakaan. Dari sini diharapkan mereka tidak canggung lagi ketika harus berkunjung sendiri ke perpustakaan kelak.
c. Mengadakan lomba membaca naskah sastra
Lomba membaca naskah sastra merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang minat baca. Ini disebabkan karena masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda. Mereka akan memilih dan memilah jenis bacaan yang sesuai dengan perasaannya.
Dari beberapa poin di atas diharapkan nantinya bisa tercipta kebiasaan membaca di masyarakat sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat pembelajar sepanjang hayat ( long life education ).
2. Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan adalah kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan ini adalah:
• Untuk menginformasikan kepada pemakai layanan dan program kegiatan yang ada di perpustakaan;
• Untuk menbangkitkan minat dan keinginan pemakai terhadap perpustakaan dan layanannya;
• Untuk memelihara kesadaran pemakai terhadap layanan perpustakaan;
• Untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan.
Jika melihat dari tujuan promosi perpustakaan tersebut maka diperlukan cara-cara yang jitu sebagaimana cara-cara promosi di dunia usaha supaya promosi perpustakaan bisa tepat sasaran dan menghasilkan hasil yang optimal.
Beberapa alat alat promosi
1. Menggunakan media elektronik
a. Media televisi
Media televisi sangat efektif dipakai untuk memromosikan suatu produk barang atau jasa karena jangkauannya yang luas dan juga karena bentuk medianya yang audio visual.
b. Internet
Yaitu melalui penggunaan website yang menarik bagi perpustakaan yang bersangkutan akan memancing user untuk mendatangi perpustakaan tersebut. Website ini bisa menjadi perwakilan perpustakaan di dunia maya. Di sini bisa dituntukkan seluk beluk perpustakaan mulai dari cara pendaftaran, Gedung, daftar koleksi, dan informasi lainnya.
c. Radio
Bagi perpustakaan local bisa memanfaatkan media radio untuk perpustakaannya. Mengingat radio adalah media audio maka bentuk atau isi iklannya ditiktik beratkan pada informasi-informasi incidental. Misalnya program perpustakaan yang berlangsung hanya mingguan.
2. Media Cetak
a. Surat kabar
Media surat kabar ini bisa dipakai untuk mendisplaiikan buku-buku terbaru atau buku-buku yang sedang best seller di pasaran dan sudah dimiliki oleh perpustakaan.
b. Majalah
Majalah bisa dipakai untuk menampilkan profil singkat perpustakaan serta apa saja keunggulan maupun kekhasan sebuah perpustakaan yang bersangkutan yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lainnnya.
c. Brosur
Brosur sangat efektif dipakai untuk memberikan informasi yang sifatnya beralur misalanya, cara menjadi anggota, di situ ditunjukkan prosesnya mulai dari datang ke perpustakaan sampai mendapat kartu anggota hinnga terjadi proses transaksi meminjam buku.
3. Pameran
Pameran buku merupakan ajang yang bagus untuk memancing masyarakat datang ke perpustakaan. Dengan rajin mengikuti pameran buku maupun mengadakan pameran sendiri akan membuat perpustakaan dikenal secara langsung oleh masyarakat.
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang mencintai perpustakaan perlu dilakukan beberapa kegiatan yaitu:
1.Pemasyarakatan kegiatan minat baca untuk mendorong tercipatanya masyarakat yang mempunyai kemampuan literasi tinggi dan senantiasa haus akan ilmu pengetahuan .
2. Promosi perpustakaan untuk lebih mengenalkan perpustakaan ke masyarakat melalui beberapa media baik media elektroni, media cetak, dan Pameran.
SARAN
Bahwa dalam memasyarakatkan gerakan minat baca perlu melibatkan semua pihak baik itu institusi pendidikan, masyarakat umum dan tentunya perpustakaan sebagai ujung tombaknya. Dengan demikian diharapkan terjadi sinergi yang bagus sehingga tercipta masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
Kedua, hendaknya dalam melakuakan promosi perpustakaan menggunakan strategi khusus.Agar tujuan promosi tercapai, misalnya penggunaan media harus disesuaikan dengan pesan yang hendak disampaikan supaya pesan mudah dimengerti oleh masyarakat yang pada akhirnya bisa memancing masyarakat untuk mengenal lebih jauh perpustakaan. Dan tentunya apabila masyarakat sudah mengenal perpustakaan, secara lambat laun akan tumbuh kecintaan masyarakat terhadap perpustakaan. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar